RENUNGAN DOA:
"Adalah suatu hukum mengenai pikiran, bahwa ia itu secara perlahan-lahan menyesuaikan diri dengan masalah-masalah yang dihayatinya berulang-ulang. Jika dikuasai oleh hanya masalah-masalah biasa yang sudah seringkali diketahui, maka ia itu akan menjadi kerdil dan lemah. Jika tidak pernah dituntut untuk berjuang menguasai persoalan-persoalan yang sukar, maka setelah sesuatu waktu ia itu akan hampir kehilangan sama sekali kemampuan bertumbuhnya. Sebagai suatu kekuatan mendidik, maka Alkitab adalah tak tertandingi. Dalam firman Allah pikiran akan menemukan persoalan bagi pemikiran yang terdalam, yaitu cita-cita yang tertinggi. Alkitab adalah sejarah yang bersifat petunjuk yang terbaik yang dimiliki manusia. Ia itu datang dalam keadaan segar langsung dari sumber kebenaran yang kekal, dan suatu tangan ilahi telah memeliharakan kemurniannya sepanjang segala zaman. Ia menerangi masa lampau yang terjauh, di mana usaha penyelidikan manusia gagal menembusinya. Dalam firman Allah kita melihat kuasa yang telah meletakkan pondasi bumi ini dan yang membentangkan segala langit. Hanya di sinilah dapat kita temukan suatu sejarah dari keturunan kita yang tidak ternoda oleh keragu-raguan manusia atau kesombongan manusia. Di sinilah tercatat berbagai perjuangan atau peperangan, berbagai kekalahan, dan kemenangan-kemenangan dari orang-orang terbesar yang pernah dikenal oleh dunia ini. Di sinilah terungkap masalah-masalah besar mengenai kewajiban dan nasib akhir. Tirai yang memisahkan dunia kenyataan daripada dunia yang tak tampak dibuka, maka kita akan melihat pertikaian antara kekuatan-kekuatan baik dan jahat yang saling bermusuhan, semenjak dari pertama masuknya dosa, sampai kepada kemenangan akhir dari yang benar dan kebenaran; dan sekaliannya itu tak lain daripada suatu ungkapan tabiat Allah saja. Dalam renungan yang penuh hikmah terhadap kebenaran-kebenaran yang disajikan di dalam firmanNya, pikiran siswa akan dibawa ke dalam persekutuan dengan pikiran yang tak terhingga itu. Suatu penyelidikan yang sedemikian ini tidak akan hanya menghaluskan dan meninggikan tabiat, tetapi ia juga tidak mungkin gagal dalam memperluas dan memperbesarkan kemampuan-kemampuan mental.
"Ajaran Alkitab memberikan suatu sikap penting terhadap kebahagiaan manusia dalam semua hubungan hidup ini. Ia itu mengungkapkan prinsip-prinsip yang merupakan batu penjuru dari kemakmuran sesuatu bangsa, --- dengan prinsip-prinsip mana terikat kebahagiaan masyarakat, dan juga keamanan keluarga, --- tanpa prinsip-prinsip itu tidak seorang pun dapat mencapai kegunaan, kebahagiaan, dan kehormatan dalam hidup ini, atau dapat mengharapkan untuk mengamankan hari depan kehidupan yang tiada mati. Tidak ada satu pun pendirian dalam kehidupan, atau pun tahap pengalaman manusia, terhadap mana ajaran Alkitab tidak merupakan suatu persiapan penting. Dengan dipelajari dan dipatuhi, maka firman Allah akan memberikan kepada dunia orang-orang yang inteligensianya yang lebih kuat dan aktif daripada yang diperoleh dari penerapan ketat semua masalah yang dirangkul oleh falsafah manusia. Ia itu dapat memberikan manusia yang berkekuatan dan keteguhan tabiat, berpenglihatan tajam dan berpenilaian yang sehat, --- yaitu orang-orang yang akan menjadi kehormatan bagi Allah dan suatu berkat bagi dunia." --- Patriarchs and Prophets, p. 596.
 |
|